Kamis, 18 Agustus 2011

5 Minutes: Tribute To Natalia

Menit pertama, Fiuh.. Capek banget hari ini malah panas lagi. Tapi ya sudahlah. Habis ini ke mana ya? Aku bosan dengan para lelaki. Semuanya pasti jatuh hati padaku. Menyebalkan. Dan semuanya hanya melayaniku karena ada maunya. Tidak ada mainan yang lain apa? Perpustakaan sudut kota. Yah, masuk sajalah. Malas juga kalau langsung pulang ke rumah. Pintu pun kubuka dan aku pun mulai melihat-lihat.

Menit kedua, Eh? Ada cowok tinggi berambut pirang jabrik sedang baca di katalog Pria dan Wanita. Wah, ga nyangka. Dia gak laku apa ya? Pasti tampangnya menyedihkan. Dan kau tahu? Aku menyesali apa yang telah kupikirkan itu. Aku pun mulai mencari perhatiannya dengan pura-pura mencari buku. Aku bisa merasakan dia sedang melihatku. Pasti dia terpana. Jelas saja kecantikannku luar biasa. Aku tahu itu. Strategi selanjutnya, aku tinggal menengok saja. Satu, dua, tiga...

Menit ketiga, Aku pun melakukan hal itu dan aku bisa melihat wajahnya yang sangat tampan. Poni kanannya menutup sedikit alisnya. Matanya biru dan tajam. Sejenak aku tidak bisa lepas. Aku harus sedikit mendongak ke atas untuk melihat semuanya. Tuhan, ia sangat...sangat tampan. Ah! Tiba-tiba dia memalingkan muka. Apa maksudnya? Ah, jangan-jangan dia mulai suka padaku. Wah, berarti aku dapat jackpot! Aku mencoba menengok sedikit. Dia sudah kembali membaca dan mukanya tidak seperti terjadi sesuatu. Aneh. Laki-laki lain tidak akan seperti itu. Apa jangan-jangan dia tidak suka padaku? Masa iya? Aku menengok lagi, dia sedang menjilat es krimnya. Sebentar! Mana ada orang menjilat es krim saja bisa terlihat sangat menawan?Deg-deg..deg-deg..deg-deg.. Oh, tidak!Hatiku berdebar keras. Kacau. Aku mulai panik. Buku..ya! Aku mengambilnya dengan asal. Tenangkan hati. Tidak akan terjadi apa-apa. Mungkin. Aku melirik sedikit, dia mulai bergerak, dia mau ngapain. Eh, dia sepertinya dia menyentuhku. Kaget. Ya, badanku merinding dan panas seketika. Aku mulai bingung. Kenapa denganku? Argh...kakiku.

Menit keempat, Bagus, sekarang aku pun terjatuh. Dia juga tidak melihatku. Menyedihkan. Kesal rasanya. Dia berbeda dari laki-laki lain. Dia tidak peduli. Malu rasanya mengingat, dia akan melihatku, mengingat dia bisa menyukaiku. Semuanya hanya ada di dalam kepalaku saja. Tak terasa air mata mulai mengalir. "Kau tidak apa-apa?" Suaranya...Ini pertama kali aku mendengarnya. Sangat lembut. Aku mulai mengangkat kepalaku. Wajahnya cemas. Jangan melihatku seperti itu. Aku malu. Dia pasti bisa melihat semuanya. Tanganku hangat dipegang olehnya. Dia mulai memijat kakiku yang kesakitan. Aneh, padahal aku tidak memberi tahu apa-apa. Aku tidak marah dia memegangnya. Sial, aku jatuh cinta. Aku menginginkannya. Tidak seperti aku yang biasanya.

Menit kelima,"Terima kasih" Dia membantuku berdiri. "Aku Natalia, kau?" Aku sudah tidak bisa menahan lagi. Banyak yang ingin kuketahui dari dirimu. "Guy". Aku menatapnya lama. Dia tidak seperti yang lain. Dia berbeda. "Kau aneh dan menyebalkan yah" Aku bisa melihat dia kelihatan bingung dengan perkataanku. Aku tersenyum melihat dia. Tentu saja, habis kau mencuri hatiku sih, tentu saja menyebalkan. Iya tidak?


Tidak ada komentar: